Jurnal Bunda Saliha Batch 2 #Materi Ke-7 : Apresiaksi

 



Bismillah, jujur saja, saya mengerjakan jurnal ini mepet deadline dan jadinya saya isi sendiri. Sebenarnya ingin diskusi tapi memang saya tak mampu menyempatkan waktu. Karena akhir-akhir ini, hati dan perasaan tak lagi disini, tapi hampir setiap hari saya jalani dengan tangan serta pandangan mata yang tertuju pada Gaza, Palestina. Lebih tepatnya, pasca mengikuti aksi 5 November, dan memang sebelumnya saya aktif di sosial media dengan mengikuti berita sejak 8 Oktober lalu, segala pikiran, perasaan dan hati ini benar-benar tertuju ke sana, Palestina. Sampai-sampai semua hal bahkan pendidikan di rumah, anak kami yang homeschooling pun tak luput dari Palestina.

Untuk program dan project suara inner child, benar-benar tak bisa saya fokuskan untuk saat ini. Mungkin bisa dikatakan jeda, tapi alhamdulillah masih ada anggota tim yang selalu mengingatkan untuk membuat konten tulisan walau saya belum sempat saya tunaikan.

Jurnal apresiaksi kali ini, saya dedikasikan untuk saya sendiri dan tim. Jujur saja, menjadi leader, tidak mudah. Apalagi kondisinya memang sedang bercabang aneka pekerjaan di mana-mana. Beberapa pekan hampir sebulan juga saya perlu menyelesaikan hal yang krusial, selain Palestina, juga beberapa tulisan dan urusan di rumah juga. Maka, dengan jurnal ke-7 ini, mudah-mudahan menjadi nasihat untuk diri saya sendiri khususnya dan mudah-mudahan menjadi pemakluman bagi teman-teman, tim saya.

Terima kasih untuk loyalitas dari tim suara inner child squads. Jadi, inilah hasil dari perenungan yang hampir 3 pekan enggak berjalan ini :

Analisa Dampak Sosial

Ini sangat penting ya, tapi berhubung suara inner child memang belum running program edukasi (webinar, kelas, dst- ada di milestone 3- kalau lancar start 2024), jadinya saat ini masih menjalankan program untuk followers di instagram. Mengapa penting? Setidaknya jawabannya ada di template jurnal ini :



Untuk suara inner child sendiri, lebih banyak menjangkau kalangan muda. Rate usia 25-34 tahun yang terbanyak. Ini rekapan 30 hari terakhir :



Selanjutnya, terkait theory of change.

Theory of Change AKSI

Cara bacanya dari bawah ke atas :



JIKA kita memiliki materi, tenaga ahli, serta akun media sosial berkaitan dengan inner child, MAKA kita akan memberikan edukasi seputar inner child kepada followers.

JIKA kita memberikan edukasi seputar inner child kepada pengikut di media sosial, MAKA banyak orang yang akan lebih berkesadaran dalam menjalani hari-hari.

JIKA banyak orang yang lebih berkesadaran dalam menjalani aktivitas sehari-hari, MAKA banyak orang yang akan lebih bahagia menjadi dirinya sendiri secara murni.

JIKA banyak orang yang bahagia dan menjadi murni (otentik) dirinya, MAKA kita akan berkontribusi dalam mewujudkan kehidupan yang sejahtera dan sehat juga.

The Logic Model



Sejujurnya, saya belum ‘ngoprek’ lagi tabel ini. Adapun materi dari Bu Septi, cukup saya pahami. Tetapi memang perlu memberikan waktu khusus untuk membuat model logika disini. Masalahnya, belum ada waktu untuk itu. Maka, se-apa-adanya saja dulu ya.

Risk Management

Kunci masalah sebenarnya ada di saya, karena sebagai leader, saya belum fokus seutuhnya di suara inner child apalagi di momen peperangan Gaza Palestina. Mudah-mudahan setelah badai thuufanul aqsa ini usai, saya bisa kembali fokus lagi. Selain itu, kondisi di dunia nyata memang sedang banyak hal yang perlu saya kerjakan. Maka dari itulah, saya memaham ibetul, resiko untuk ‘break’ atau shutting down beberapa program suara inner child, murni dari diri saya sendiri yang belum fokus menggodok program. Saya memahami betul, tim suara inner child semuanya sibuk, punya field atau pekerjaan secara profesional di ranahnya masing-masing di luar suara inner child. Maka, kemungkinan strateginya ke depan perlu ngobrol bareng lagi dan menggodok timeline serta kesanggupan kerja-kerja yang bisa disepakati bersama.



STOP CONTINUE START

Kemungkinan program di media sosial, perlu dihentikan untuk beberapa hal. Karena saya melihat kurang efektif, harapannya bisa dilebur ke beberapa program seperti podcast dan konten reels instagram.



Untuk yang perlu diteruskan (continue), seperti love letter, juga beberapa tulisan ringan yang bertema inner child, bukan hanya dari tim, tapi juga dari followers.

Adapun yang perlu dimulai (start) adalah program untuk milestone ke-3 nanti. Terkait membuat event, atau kelas, atau pelatihan apapun itu terkait menyuarakan gerakan sadari inner child.



Mungkin itu saja, jurnal singkat di tahapan ke-7 bunda saliha. I wanna say thank you to my teams, karena tanpa mereka, gerakan ini tak akan berjalan ke depannya. Mudah-mudahan semakin banyak inovasi dan kreativitas dari tim suara inner child. Kalau boleh jujur, pengennya avoid, tapi masih perlu waktu untuk saya pribadi karena sekali lagi, suara inner child ini bisa seutuhnya berkembang jika digarap dengan keseriusan. Namun saat ini memang belum mampu untuk itu, apalagi melihat bulan Desember, bakal full agenda dan laporan yang perlu saya garap (ada amanah sebagai ketua rumbel menulis IP Bogor, ada 2x sesi dakaru yang bakal dirapel di wilayah Cibinong, dan agenda lainnya di luar IP).

Yassarallah…

Jazaakunnallahukhairan katsiran untuk tim suara inner child, terus reminder me ya kalau mulai oleng dan sekali lagi, mari kita luruskan niat kembali mengapa kita ada disini. Semoga Allah meridhoi…

Comments

Popular posts from this blog

Berita Hoax Rohingnya Mudah Sekali Disebarkan dan Dipercaya?

Buddy Review ke-7 Kelas Bunda Saliha Batch 2 : Apresiaksi

Buddy Review Ke-8 Bunda Saliha Batch 2 : Scale Up Impact